Anak Tiba-Tiba Kejang Dan Demam? Apa Yang Harus Dilakukan?

dr. Wulan Dwi Yuliastia

7/12/20232 min read

Halo Ayah Bunda, sering kali kejang demam pada anak menjadi mimpi buruk bagi ayah bunda. Nah Apakah sebenarnya kejang demam itu? Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh anak diatas 38 derajat Celsius yang disebabkan proses diluar otak. Demam sendiri merupakan suatu gejala yang timbul sebagai proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk kedalam tubuh. Sebagian besar kejang demam terjadi pada usia 6 bulan sampai 5 tahun. Prevalensi kejang demam di Indonesia sendiri dilaporkan berkisar 3-4% dari anak yang berusia 6 bulan – 5 tahun. Ciri khas kejang demam adalah demamnya mendahului kejang, pada saat kejang anak masih demam, dan setelah kejang anak langsung sadar kembali.

Bentuk kejang yang sering ditemui pada anak kejang demam adalah kejang umum. Saat terjadinya kejang mata anak tampak mendelik keatas, kedua tangan dan kaki kaku, terkadang diikuti kelonjotan, saat anak kejang anak tidak sadar dan tidak member respon saat dipanggil atau diperintah. Setelah kejang anak akan sadar kembali. Kejang biasanya terjadi dalam durasi kurang dari 5 menit dan tidak berulang dalam 24 jam.

ketika anak demam, apa yang harus ayah bunda lakukan untuk mencegah kejang?

1. Pencegahankejang yang pertama usaha menurunkan suhu tubuh apabila anak demam.

2. Diusahakan agar anak tidur atau istirahat

3. Cukupi cairan tubuh

4. Buka pakaian/selimut yang tebal agar terjadinya penguapan panas yang mudah.

5. Kompres dengan air hangat.

6. Berikan juga obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen.

Apa yang dilakukan saat anak kejang???

Ada beberapa hal yang bisa ayah bunda lakukan saat dirumah :

1. Letakkan anak di tempat yang datar, luas, dan bebas, sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat mengalami kejang. Segera singkirkan benda yang berbehaya di sekitarnya.

2. Baringkan anak dalam posisi miring agar makanan, minuman, muntahan atau benda lain yang ada di dalam mulut akan keluar sehingga anak terhindar dari risiko tersedak.

3. Jangan masukkan benda apapun kedalam mulut. Memasukkan sendok, jari orang tua atau benda lainnya kedalam mulut berisiko anak mengalami sumbatan jalan nafas.

4. Jangan berusaha menahan gerakan anak atau menghentikan kejang dengan paksa.

5. Amati apa yang terjadi saat anak kejang, Catat berapa lama anak kejang dan jika memungkinkan ayah bunda dapat merekam saat kejang terjadi, karena ini bias menjadi informasi berharga bagi dokter.

6. Segera panggil ambulans atau bawa ke IGD jika kejang terjadi lebih dari 5 menit, terutama jika anak terlihat mengalami kesulitan bernafas atau wajah yang membiru.

Walaupun kejang sudah berhenti, ayah bunda dapat membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

Penulis :

dr. Wulan Dwi Yuliastia