Cegah Stunting Dengan Protein Hewani
dr. Khairunnisa Salsabila
1/25/20232 min read


Tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya meningkatkan nutrisi dan gizi seimbang dalam kehidupan. Pada tahun ini, Hari Gizi Nasional mengangkat tema "Cegah Stunting dengan Protein Hewani"
Apa itu Stunting?
Menurut KEMENKES RI, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu yang lama. Kurang gizi dalam jangka waktu lama ini menimbulkan perawakan pendek atau sangat pendek yang dapat diketahui jika dilakukan pengukuran panjang atau tinggi badan menurut usia dan ditemukan nilai yang kurang dari -2 standar deviasi pada kurva pertumbuhan WHO.
Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi utama pada balita Indonesia yang sampai sekarang masih belum teratasi. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama yang dapat dimulai dari masa di dalam kandungan hingga masa pertumbuhan sehingga mempengaruhi tumbuh dan kembang seorang anak. Ada banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari sosial ekonomi yang rendah, faktor nutrisi ibu yang buruk selama kehamilan, kurangnya pemenuhan nutrisi selama seribu hari pertama kehidupan, adanya kelainan bawaan pada anak, penyakit lama dan berulang, hingga praktik pemberian makanan yang salah.
Stunting dapat menimbulkan dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek hal ini dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian akibat imunitas rendah dan peningkatan risiko infeksi sehingga anak menjadi lebih mudah sakit. Anak yang mengalami sakit berulang menimbulkan gangguan dalam perkembangan termasuk perkembangan kognitif sehingga dapat menimbulkan rendahnya IQ dan hal ini dapat mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia kedepannya. Selain itu, dalam jangka panjang, Stunting dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan stroke di masa mendatang.
Tentunya kita tidak ingin anak-anak kita mengalami stunting yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka kedepannya. Oleh karena itu perlu dilakukan hal-hal untuk mencegah stunting. Pencegahan dapat dilakukan mulai dari masa kehamilan yaitu dengan pemenuhan nutrisi ibu hamil dan rutin kontrol selama kehamilan. Setelah anak lahir, berikan ASI Eksklusif hingga usia enam bulan dan lanjutkan dengan pemberian MP-ASI yang bervariasi secara tepat waktu, adekuat, aman, dan higienis serta dengan cara yang benar. MP-ASI tersebut harus mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak serta sayur dan buah. Keberhasilan pemberian makan dapat dipantau melalui pengukuran berat badan, panjang/tinggi badan secara berkala, dan juga lingkar kepala. Tidak lupa pula dibarengi dengan aktivitas fisik dan tidur sesuai usia. Jika nanti ditemukan adanya permasalahan kenaikan berat badan, segeralah untuk melakukan konsultasi ke dokter.
Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan stunting mengalami kekurangan asam amino esensial dibandingkan anak yang tidak stunting. Asam amino esensial ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari sumber luar. Protein hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap dan berkualitas tinggi. Asupan protein hewani dari berbagai makanan seperti daging ruminansia (daging sapi, daging kambing, dsb.), daging unggas (daging ayam, daging bebek, dsb.), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya yang sebenarnya mudah untuk ditemukan disekitar kita.
Pemberian protein hewani ini dapat dimulai kepada ibu pada saat usia kehamilan, sehingga akan meningkatkan berat badan lahir anak. Setelah anak lahir, dilanjutkan dengan ASI eksklusif dan pemberian MPASI yang mengandung protein hewani dan juga karbohidrat serta lemak. Konsumsi protein hewani selain meningkatkan kualitas gizi makanan juga akan menambah variasi makanan dan cita rasa yang dapat membuat makan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Oleh karena itu mari kita lebih memperhatikan lagi konsumsi protein hewani dalam konsumsi kita sehari-hari.
Sumber: Infografis Hari Gizi Nasional 2023 IDAI
Penulis :


dr. Khairunnisa Salsabila
@ Team IT RSIA Permata Bunda 2025. All rights reserved
Jl. Nasir St. Pamuncak By Pass KTK, Kota Solok





