Kehamilan di Era Pandemi
dr. Wendy Armi
10/22/20203 min read


Kesehatan ibu hamil merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terlebih di era pandemi covid-19 ini. Selain masalah fisik, masalah psikis sering ditemui terutama terkait kekhawatiran bunda dan keluarga. Nah, kali ini, bunda akan mendapatkan informasi lebih dalam mengenai hal apa saja yang harus diperhatikan terkait kesehatan kehamilan dan persiapan persalinan.
Menurut POGI 2020, bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum. Disamping itu, ibu hamil digolongkan kedalam daftar orang yang rentan dan berisiko sedang secara klinis. Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan perburukan kondisi, terutama pada saat tubuh Ibu mengalami perubahan secara fisiologis. Artinya, bunda harus lebih waspada dan menjaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh pemerintah, terutama pada Ibu hamil di trimester ketiga (kehamilan di atas 28 minggu).
The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) menjelaskan beberapa hal penting yang perlu Bunda ketahui dalam menghadapi Kehamilan di Era Pandemi. Untuk itu, penulis mengutip beberapa saran utama untuk ibu hamil selama pandemi.
1. Be Safe!
Bunda sedapat mungkin tetap berada di rumah (Stay at Home). Apabila terpaksa pergi ke luar rumah, diharapkan terus mengikuti protokol kesehatan dengan program 3M (menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun/cairan berbasis alkohol, dan Menjaga jarak minimal 1 meter). Dengan menjalankan protokol ini, bunda semakin yakin dan dapat lebih fokus menjaga kesehatan di era pandemi ini
2. Be Healthy!
Walaupun di rumah aja, bunda harus tetap aktif berolahraga teratur, makan makanan seimbang, konsumsi vitamin tambahan untuk ibu hamil seperti asam folat dan vitamin D. Dengan begitu, Bunda telah mempersiapkan fisik dan psikis yang baik dan secara tidak langsung, meningkatkan daya tahan tubuh sehingga terhindar dari berbagai penyakit.
3. Be Positive!
Tahukah bunda bahwa perasaan, emosi, rasa senang, dapat memengaruhi daya tahan tubuh?
Saat ini, bunda mungkin sedang merasa khawatir dengan adanya pandemi ini. Umumnya, saat ini kecemasan cendrung berputar pada kondisi pandemi, dampak sosio-ekonomi yang terjadi pada keluarga dan negara, dan lainnya.
Gejala lain yang mungkin muncul selama kehamilan ialah:
Merasa sedih dan putus asa
Berpikir negatif tentang diri sendiri
Tidak mampu tidur nyenyak, atau terlalu banyak tidur
Kehilangan minat untuk melakukan kesenangan/ hobi
Kehilangan selera makan
Apabila hal ini terjadi, bunda dapat mencari pertolongan pada keluarga terdekat, bercerita dengan orang dapat dipercaya memberi solusi, dan berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dengan begitu, bunda akan lebih percaya diri, tidak menghadapi masalah sendirian, dan bersemangat dalam menjalani kehamilan.
4. Be Aware!
Pemeriksaan kehamilan /Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh dokter demi menjaga Bunda dan bayi tetap dalam kondisi baik dan terkontrol selama kehamilan. Kami menyarankan bahwa ibu hamil mesti memeriksakan kehamilan, namun sebisa mungkin mematuhi protokol kesehatan dan prinsip physical distancing. Beberapa pusat kesehatan telah mengupayakan minimal kontak dengan beberapa langkah, seperti pembatasan jumlah pasien setiap harinya, membuat janji dengan dokter melalui telepon, dan penggunaan APD lengkap saat melakukan pemeriksaan.
Apabila Bunda mengalami gejala covid-19 seperti suhu badan naik, batuk terus menerus, kehilangan rasa penghidu, dan memiliki riwayat berpergian ke zona merah atau kontak dengan pasien + Covid19, maka Bunda harus memberitahu dokter dan petugas kesehatan lainnya saat menjalani pemeriksaan rutin kehamilan. hal ini penting terutama pada trimester ketiga dan akan menghadapi persalinan.
5. Be Protected!
Akhirnya hari yang Bunda tunggu telah datang. Bunda telah mengalami tanda-tanda persalinan yang ayah dan bunda baca di buku KIA. Saat menuju ke RS, Bunda menjadi khawatir akibat adanya pandemi ini, apakah saya bisa tertular? Bagaimana dengan bayinya apabila ternyata ada saurada yang datang, mengunjungi bunda, memeluk si buah hati tanpa pelindung apapun?
Menurut CDC (Centers of Disease Control and Prevention) 2020, Physical Distancing berarti menjaga jarak antara diri dengan orang lain selain keluaga inti, baik di dalam maupun di luar ruangan. Jarak yang disarankan ialah 6 kaki (sekitar 2 kali panjang lengan dewasa). selama berada dalam jarak tersebut, virus dapat menyebar melalui partikel air yang keluar saat seseorang bernapas, batuk, bersin, atau berbicara. dan tahukah bunda, penelitian menyebukan bahwa populasi terinfeksi yang tidak bergejala mempunyai peran yang sama besarnya dengan mereka yang teringeksi dan mengalami keluhan seperti disebut diatas. untuk itu, amat sangat penting untuk kita mematuhi protokol kesehatan secara disiplin.
Kami mengerti kekhawatiran bunda. untuk itu, RCOG menetapkan bahwa RS melakukan beberapa kebijakan yakni membatasi pengunjung, selain pasien dan hanya 1 pendamping per pasiennya. Setiap yang akan memasuki RS harus melewati screening covid-19 dengan menanyakan riwayat berpergian, keluhan saat in, dan pengecekan suhu badan. Selama di RS, pasien dan keluarga juga diimbau untuk selalu memakai masker dengan benar. Mencuci tangan dengan sabun-pun tetap harus dilakukan sebelum memasuki lingkungan RS. Hal ini dilakukan untuk keselamatan pasien, pengunjung RS, serta tenaga medis.
Semoga Artikel ini bermanfaat untuk Bunda dan keluarga.
Source: Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (covid-19) pada Maternal (Hamil, Bersalin dan Nifas). POKJA Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Tahun 2020.
Source :
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prevent-getting-sick/social-distancing.html
@ Team IT RSIA Permata Bunda 2025. All rights reserved
Jl. Nasir St. Pamuncak By Pass KTK, Kota Solok





