Kuning Pada Bayi, Normal Nggak Sih Bun?
dr. Cory Dwi Farwami
7/6/20202 min read


Hy Bunda, pernah dengar tentang kuning pada bayi? Nah sebenarnya kuning pada bayi itu apa sih? Normal Nggak sih? Apa aja gejalanya? Trus apa aja penyebabnya?
Nah bunda, yuk kepoin dulu artikel ini buat cari tahu seputar kuning pada bayi
Penyakit kuning pada bayi merupakan suatu kondisi di mana kulit dan bagian mata berwarna putih berubah menjadi kekuningan dalam beberapa hari setelah kelahiran atau yang disebut juga dengan jaundice. Nah bunda hal ini sering terjadi pada bayi yang baru lahir sekitar setengah dari jumlah kelahiran. Sedangkan pada bayi prematur, penyakit kuning ini akan terjadi lebih awal dan berlangsung lebih lama ketimbang pada bayi cukup bulan.
Apa penyebab kuning pada bayi??
Penyakit kuning terjadi pada bayi baru lahir yang memiliki kadar sel darah yang tinggi di mana kondisi tersebut dapat memicu produksi bilirubin (merupakan pigmen berwarna kuning kecokelatan yang secara alami dihasilkan tubuh ketika sel darah merah hancur saat proses regenerasi). Jika jumlah bilirubin tersebut tinggi, maka dapat menyebabkan bayi terlihat kekuningan. Pada anak dan orang dewasa, organ hati memproses bilirubin yang kemudian melewati saluran usus.
Organ hati pada bayi baru lahir belum cukup matang untuk membuang bilirubin dari dalam tubuh. Akibatnya terjadi penumpukan dan kadarnya cukup tinggi sehingga terlihat warna kuning di kulit serta mata bayi baru lahir.
Saat bayi masih berada di dalam kandungan, sebenarnya tubuh Ibu mengeluarkan bilirubin untuk bayi melalui plasenta. Namun setelah lahir, organ hati bayi tidak bisa melakukannya karena belum berkembang secara sempurna. Akibatnya, proses pembuangan bilirubin yang seharusnya melalui air kencing dan feses pun jadi terhambat.
Penyakit kuning ini akan terlihat 24 jam setelah ia lahir dan di hari keempat kondisinya akan memburuk. Barulah setelah bayi berusia seminggu, kondisinya akan mulai membaik.
Selain disebabkan oleh jumlah bilirubin, penyebab bayi kuning juga bisa karena beberapa hal berikut:
1. Infeksi virus dan bakteri
2. Kerusakan hati
3. Kekurangan enzim tertentu
4. Pendarahan internal
5. Sepsis
6. Gangguan sistem pencernaan
7. Rhesus dan golongan darah antara ibu dan bayi tidak cocok
8. Ketidaknormalan sel darah merah sehingga mudah rusak
Penyakit kuning rentan menyerang bayi yang terlahir prematur (sebelum 37 minggu), terlahir dalam kondisi memar, atau yang kesulitan mengonsumsi ASI.
Kapan Bunda Perlu Periksa Bayi ke Dokter?
Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, sebanyak 60% bayi baru lahir mengalami penyakit kuning. Setelah dilakukan penanganan yang tepat, maka setelah 2 minggu kondisi bayi akan mulai membaik. Namun jika sudah melebihi waktu tersebut, Ibu sebaiknya melakukan pengecekan ke dokter untuk mengetahui apa penyebab bilirubin bayi masih tinggi.
Bayi kuning yang jumlah kadar bilirubinnya tinggi dan melebihi batas waktu normal mungkin menjadi pertanda suatu penyakit. Bayi bisa mengalami kernicterus, yaitu kerusakan otak akibat kadar bilirubin menumpuk di otak dan menyebabkan gangguan, tuli, dan cerebral palsy (lumpuh otak).
Bayi yang mengalami kondisi ini harus tetap diberi ASI yang mencukupi. Ibu juga harus memantau frekuensi buang air bayi, yaitu BAK lancar (minimal 6 kali sehari) dan BAB juga lancar (3 kali sehari). Jika Ibu mendapati kondisi bayi yang terlihat lemas, tidak mau menyusu, dan frekuensi buang airnya di bawah normal, sebaiknya lekas membawa bayi ke dokter ya bun. Semakin cepat ia didiagnosa, maka semakin cepat pula penanganan yang akan ia dapatkan untuk bisa disembuhkan.
Nah bunda sudah paham belum tentang kuning pada bayi? Masih ragu?
Jika bunda masih ragu, bunda bisa meninggalkan pertanyaan bunda dikolom komentar ya bun
sorce : sehatq.com ibudanbalita.com


@ Team IT RSIA Permata Bunda 2025. All rights reserved
Jl. Nasir St. Pamuncak By Pass KTK, Kota Solok





