Skrining Hipotiroid Kongenital pada Bayi Baru Lahir ???

dr. Cory Dwi Farwami

9/6/20212 min read

Penting ga siiiih moms??

Setiap orang tua pasti menginginkan bayinya mengalami tumbuh kembang dengan normal. Namun, sebagian bayi mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, bahkan retardasi mental yang seharusnya dapat dideteksi sejak dini, bahkan dari usia awal kehidupan. Salah satu penyebab keadaan tersebut adalah hipotiroid kongenital.

Hipotiroid kongenital adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid (kelenjar gondok) yang didapat sejak lahir. Keadaan ini disebabkan oleh kelainan pembentukan kelenjar tiroid (tidak terbentuk, ukurannya kecil, atau tidak berada di posisi seharusnya), gangguan pembentukan hormon tiroid, dan kekurangan iodium pada ibu hamil.

Kita kupas tuntas niih.. Simak ya moms…. !

Kelenjar tiroid berfungsi memproduksi hormon tiroksin yang berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Apabila kelenjar tiroid tidak berfungsi normal, hormon yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Lebih dari 95% bayi dengan hipotiroid kongenital pada minggu-minggu pertama kehidupan tampak normal. Hal ini disebabkan oleh adanya pasokan hormon tiroid dari ibu melalui plasenta saat masih di dalam kandungan. Beberapa bulan kemudian bayi menjadi kurang aktif, malas menyusu, mengalami kuning (ikterus) yang lama, tangan dan kaki kurang bergerak, lidah makin besar sehingga minum sering tersedak, perut buncit (sering dengan pusat bodong), kulit kering, mudah kedinginan.

Jika tidak diobati, gejala akan semakin tampak seiring dengan pertambahan usia. Anak tersebut akan memiliki postur tubuh pendek (cebol), muka hipotiroid yang khas (muka sembab, bibir tebal, hidung pesek), kesulitan berbicara, dan retardasi mental.

Kelenjar tiroid yang tidak berfungsi normal menyebabkan penurunan produksi hormon tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuh tumbuh kembang anak. Sehingga terjadi peningkatan produksi TSH oleh kelenjar hipofisis di otak. Kadar TSH yang tinggi di darah ini dapat dijadikan tanda adanya kelainan hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir.

Tahukah moms..,

ternyata penyakit hipotiroid kongenital ini dapat dideteksi sejak dini loooh..

Tes nya dinamakan dengan skrining hipotiroid kongenital (SHK). Pemeriksaan ini idealnya dilakukan saat bayi berumur 48-72 jam. Namun, moms tidak perlu takut, pemeriksaan ini dilakukan hanya dengan mengambil 2-3 tetes darah dari tumit bayi, lalu diteteskan pada kertas saring, dan dikirim ke laboratorium. Hasil kadar TSH dapat diketahui dalam waktu 1 minggu. Jika didapatkan hasil TSH tinggi ( > 20 mikroU/mL), maka akan dilakukan pemeriksaan TSH dan FT4 serum melalu tes konfirmasi.

Pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital ini dapat dilakukan di klinik bersalin / puskesmas/ rumah sakit dan kabar gembira nya Khusus warga kota Solok, pemerintah kota Solok sudah bekerja sama dengan RSIA Permata Bunda, sehingga setiap bayi baru lahir akan dilakukan pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital.

Jadi moms tidak perlu cemas dan takut lagi ya…. Dengan kita mendeteksi sedari dini, maka kita dapat mengetahui dan mengobati kelainan hipotiroid kongenital. Sehingga kita dapat mencegah gangguan tumbuh kembang serta mencegah retardasi mental pada anak.